Friday 2 December 2016

Cara Menanam Strawberry dari Biji

Cara Menanam Strawberry dari Biji

Bagi teman-teman yang ingin menanam strawberry tetapi susah mendapatkan bibitnya, alternativ nya adalah menanam strawberry langsung dari bijinya. Berikut alat dan bahan yang dibutuhkan.

Alat dan bahan yang dibutuhkan:
1 lembar tisu
1 buah strawberry
Tusuk gigi
Pinset
Kapas
Air
Wadah untuk penyemaian




Langkah-langkah :
  1. Gunakan tusuk gigi untuk mencongkel biji strawberry. Bagian yang ditusuk dengan tusuk gigi adalah daging buahnya. Kemudian, gunakan pinset untuk memisahkan biji dengan daging buah. Angkat biji dan letakkan di atas tisu. Hati-hati saat mengangkat bijinya, jangan sampai rusak. 
  2. Masukkan kapas ke dalam wadah yang akan digunakan untuk penyemaian. Ingat ya, wadah yang digunakan harus bersih dan tidak berminyak.
  3. Basahi kapas dengan air. Usahakan semua kapas basah ya, tapi jangan sampai menggenang.
  4. Masukkan satu persatu buji strawberry ke dalam wadah. Atur jaraknya. (jangan terlalu rapat yaa)
  5. Tutup wadah. 
  6. Letakkan wadah di tempat yang sejuk. Jauhi dari sinar matahari secara langsung.
  7. Kontrol  keadaan strawberry sekali dalam 3 hari. Biasanya biji strawberry akan mulai berkecambah umur 2-4 minggu.
Itu dia teman-teman langkah-langkah yang saya lakukan. Selamat mencoba. Bisa juga lihat di youtube tutorialnya, lihat disini https://www.youtube.com/watch?v=sNegn5oZ4l8&t=20s
Semoga berhasil yaa...

Monday 21 November 2016

Menanam Stroberi (Growing Strawberries)

Stroberi saya kini..

Nah, guys setelah sekian lama, akhirnya hasil yang ditunggu-tunggu pun mulai muncul... 
ini dia stroberi ku sekarang.. 


Super Excited banget deh tiap lihat buahnya memerah. Biasanya, saya memanennya setelah buah nya sudah merah sempurna. Untuk panennya sendiri, saya usahakan supaya tiap hari ada yang dipanen, jadi hari bisa makan stroberi segar. Selain itu, karena di pencampuran tanah pas menanam saya tambahkan potongan kulit buah pisang, dan sitambah dengan sinar matahari yang cukup jadi buah yang dihasilkan tidak asam,. NAh, teman-teman, seperti apa stroberimu sekarang.??

Wednesday 7 September 2016

Merawat Strawberry di polibag

Masih tentang stroberi…
Stroberi merupakan salah satu tanaman populer, bagi  pecinta tanaman. Buah kecil nan mungil ini berasal dari Benua Amerika. Tidak heran jika Stroberi banyak dijadikan tanaman pekarangan di Amerika. Nah, beruntung sekarang stroberi sudah sampai ke negara kita, bahkan di Indonesia ada beberapa daerah yang sudah dikenal sebagai penghasil stroberi. Kali ini kita akan membahas dari awal sampai akhir perawat.

  1. Pilih bibit yang bagus. Awalnya saya mempunyai 4 batang stroberi yang saya beli dari penjual. Karena ingin buru-buru memperbanyak saya tidak mempedulikan ukuran indukan yang ingin diperbanyak. Ternyata setelah semakin lama (semakin mengerti juga) ternyata anakan (sulur) dari induk yang bagus (dalam artian, mahkotanya besar, daunnya lebar, sulurnya panjang kira-kira 30 cm) akan menghasilkan anakan yang bagus juga. Jadinya lebih tahan terhadap penyakit dan lebih cepat bertumbuh.
  2. Tempat yang saya gunakan adalah pot dan polibag ukuran sedang, dengan diameter 20 cm. Saran saya, pot yang digunakan jangan terlalu kecil, tetapi pilihlah ukuran sedang hingga besar. Karena stroberi memiliki umur yang agak panjang (bisa lebih dari 1 tahun), jadi saya sarankan dalam 1 pot/polibag sedang jangan menanam terlalu banyak, cukup 1 sampai 3 tanaman saja, supaya dapat bertumbuh dengan maksimal.
  3. Tanah yang saya gunakan adalah campuran kompos , top soil dan sedikit tanah liat.  Di bagian permukaannya saya buat serabut kelapa, namun ini bisa juga diganti dengan jerami dll. Ini menjaga kelembapan tanah. Selain itu juga menjaga supaya buah tidak nantinya tidak kena ke tanah.
  4. Menanam stroberi ada rahasianya, yaitu jangan sampai mahkotanya ikut tertanam. Tetapi sebaliknya, akar harus sepenuhnya tertutup dengan tanah. Artinya, menanam stroberi tidak boleh terlalu dalam ataupun terlalu dangkal. Ini menjadi kesalahan saya diawal. Saya menanam terlalu dalam sampai menutupi mahkota (crown), sehingga bakal daun (daun muda) sebagian busuk dan beberapa bunga dan sulur baru juga gagal.
  5. Tempatkan stroberi di lokasi yang mendapat minimal 6 jam cahaya matahari langsung. Ini sudah saya coba, awalnya saya menempatkan di lokasi yang mendapat sedikit cahaya matahari langsung (kira-kira 3 jam). Hasilnya adalah, batang tanaman kurus, dan sulur yang tumbuh juga pendek. Setelah saya pindahkan ke tempat yang tepat, tanaman bertumbuh lebih cepat, daun dan batangnya juga lebih sehat dan besar. Selain dari faktor perawatan yang rutin, aku pikir cahaya matahari memang memiliki peranan yang sangat penting dalam pertumbuhan.
  6. Siramlah secara teratur.Saat kemarau, saya menyiramnya 2 kali sehari. Ingat, stroberi tidak suka terlalu kering ataupun terlalu basah. Jadi menyiramnya jangan sampai airnya menggenang di pot yaa, secukupnya saja. Saya sering menyiramnya dengan air bekas pencucian beras. Dari artikel yang saya baca, ini bagus untuk pertumbuhan akar dan buah.
  7. Pangkas sulur yang berlebihan. Daun yang sudah tua juga. Hal ini dilakukan supaya nutrisinya tidak tersita semuanya ke sulur. Saya biasanya meninggalkan maksimal 2 sulur, selebihnya saya potong. Saya memotongnya menggunakan gunting.
  8. Pada usia kira-kira 2 bulan, stroberi akan belajar berbunga. Namun, menurut saran dari peneliti-peneliti stroberi, bunga pertama harus dipangkas, supaya stroberi fokus dulu ke pertumbuhan batang yang kuat, juga supaya tanaman semakin dewasa. Tetapi kalau tidak sabar ingin menikmati buahnya, kamu bisa membiarkan beberapa bunga menjadi buah.
Jika buahnya sudah 70 – 100 % berwarna merah, itu tandanya sudah bisa dipetik.
Tanaman strawberryku sekarang

Oh iya, teman-teman, jangan lupa untuk rutin memperhatikan tanaman stroberimu ya,. Jika sudah waktuya menyiram, segeralah siram, jika waktunya memotong sulur yang berlebih, segeralah memotongnya. Jika tanaman butuh pupuk, segeralah memupuknya. Jika sudah waktunya panen, segeralah memanennya, supaya tidak ditikung sama burung, hehehe.

Nah, selamat bertanam.. 

Monday 20 June 2016

Pengalaman bertanam stroberi di polibag/pot

Pengalaman bertanam stroberi di polibag/pot

Hallo everyone. Selamat datang di blog saya. Informasi yang akan saya bagikan kali ini mengenai bertanam. Bertanam menjadi hobby sebagian orang, termasuk saya. Saya senang bertanam, dan stroberi adalah cinta pertama saya dalam bertanam. Buah mungil nan eksotis ini menarik hati saya untuk menanam dan merawatnya. Ini dia cerita nya.
Cerita ini dimulai ketika saya duduk di kelas X SMA (sekarang sudah agak tua, hehe ). Saat hendak ke rumah salah seorang teman, kami melewati halaman orang (saya tidak kenal) dan melihat buah merah yang unik. Saya bertanya ke teman,”Apa itu?”, dia menjawab, “Itu adalah stroberi”. (maklum, saat itu baru pertama kalinya saya melihat pohon strawberry, jadi katronya kelihatan jelas, hehe). Mulai saat itu,saya mulai tertarik untuk menanamnya. Kebetulan, salah seorang teman saya ternyata punya,. Jadi saya merayu dan sedikit memohon supaya dia mau membawakannya untuk saya. Akhirnya,, taraaa… saya punya satu. Segera setelah sampai dirumah, saya menanamnya di polibag. Itu adalah tanaman pertama saya. Saat itu tanaman saya sempat berkembang. Namun, setelah kelas 3 SMA, saya menjadi lebih sibuk untuk persiapan UN, masuk Univ Negeri dan aktivitas lainnya, sehingga perhatian ke si strawberry berkurang, tanaman-tanaman tersebut akhirnya mati. Itu karna stroberi butuh perawatan yang rutin.
Saya melanjutkan pendidikan ke Medan, saya beberapa kali berpikir untuk menanam stroberi namun tidak terealisasi, hingga pada suatu hari saya dan teman-teman liburan ke Tanah Karo (rumah teman). Di halaman belakang mereka tumbuh strawberry. Melihat itu, mata saya langsung berbinar, dan saya terseyum penuh semangat. Dalam pikiran saya , “Apapun caranya, ini pasti saya bawa pulang”. Saya meminta kepada pemilik rumah, dia memberikannya.
Selang beberapa minggu, tanaman tersebut mati. Saya membaca beberapa blog, saya baru tahu saat itu bahwa strawberry cocok di daerah dataran tinggi (900 hingga 2000m dpl) dan suhu udara kira2 200C (daerah sejuk) Sementara tempat saya tinggal di daerah yg sangat panas. Namun bukan berarti strawberry tidak bisa hidup di dataran rendah ya gais, hanya saja butuh perawatan ekstra. Seperti, Jika strawberrynya dehidrasi alias kekeringan segera spraykan air bersih, kemudian bawa ke tempat yang teduh.
Cerita ini berlanjut setelah selesai kuliah. Saya memutuskan untuk mencari pekerjaan di kampung halaman saya yang indah (Samosir,, hehe). Kemudian, timbul kembali keinginan untuk bertanam. Saya mencari informasi kesana-sini tentang penjual bibit stroberi. Setelah sekian lama, saya mendapatkannya. Saya membeli 1 pot strawberry berisi 4 batang stroberi dengan harga 20rb. Beberapa hari kemudian, beberapa stroberi nya ada yang mati karena kurang cahaya matahari padahal saya menyiram rutin (lha iya, kan tanahnya jadi becek sehingga tanamannya busuk). Ada juga yang pertumbuhannya tidak baik. Setelah saya membaca beberapa blog, saya mendapati penyebabnya adalah banyak cacing di dalam pot saya. Akhirnya si cacing saya singkirkan dan mengganti tanahnya. Hal lain lagi adalah, saya menanam stroberinya terlau dalam, sehingga crown-nya tertutup tanah, jadi bakal daun dan bunga gagal bertumbuh. Ini kesalahan yang sering terjadi bagi pemula seperti saya. Menanam stroberi yang tepat adalah, crown-nya tidak ikut tertanam (tidak terlalu dalam), tetapi juga akar tidak boleh nampak (tidak terlalu dangkal). Jadi gunakanlah tanah dengan tepat sehingga stroberinya dapat bertumbuh dengan baik.

Ini dia tanaman stroberiku

Stroberi telah menghasikan sulur baru



Itu dia pengalaman saya menanam stroberi. Setelah beberapa bulan, stroberi saya sekarang sudah ada 12 batang. Aku sungguh bahagia (ini adalah pencapaian yang baik setelah stroberinya ada beberapa yang mati). Aku harap pembaca tetap semangat melakukan apa yang menjadi hobbynya dan semakin memperkaya ilmunya.  Semoga tulisan ini bermanfaat dan sampai jumpa di tulisan selanjutnya..